Pages

Copyright Pendidikan Geografi 2010 Universitas Pendidikan Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 26 Oktober 2012

Paham Posibilis

Oleh Sugiyanto Utomo (1006573), Pendidikan Geografi UPI 2010 B

Jika alam dapat mempengaruhi manusia,

" APAKAH MANUSIA DAPAT, MEMPENGARUHI " MANUSIA??? 

       POSIBILIS merupakan paham, dimana manusia dapat mempengaruhi alam. Kemajuan tekhnologi mendorong manusia lebih kreatif dan inovatif. Dahulu manusia bergantung pada alam dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh alam, dimana dirumuskan dalam PAHAM DETERMINIS.
    
    Paham determinis yakni dimana alam dapat mempengaruhi manusia. Zaman dahulu alam mempengaruhi manusia pada banyak aspek, baik kebudayaan, gaya hidup, cara bertahan hidup serta cara memanfaatkan alam.

      Namun pada dewasa ini sudah sebaliknya, yakni manusia mempengaruhi alam. Hal ini di jelaskan dalam PAHAM POSIBILIS. Manusia mempengaruhi alam terjadi karena ilmu pengetahuan yang melahirkan pesatnya teknologi berkembang. Pengaruh manusia pada alam contohnya saja pada Jalur Lingkar Nagreg, Jawa Barat.
 Jalur Lingkar Nagreg

      Jalur lingkar Nagreg dibangun karena melihat tingginya aktifitas manusia pada dewasa ini, mobilitas penduduk Pulau Jawa-lah yang mendorong pembangunan jalur ini. Jalur lingkar Nagreg dibuat dengan menerapkan topografi daerah tersebut yang semula memiliki morfologi yaitu perbukitan. Dengan penghitungan dan melihat kondisi topografi daerah tersebut, jalur Nagreg dibuat dengan mengikuti kontur perbukitan di sekitarnya yakni berada pada lembah yang jalannya dibangun mengikuti punggungan bukit di sekitarnya.

Pohon Sebagai  Pencegah EROSI dan LONGSOR

      Dalam pembangunannya, karena lingkar Nagreg dibangun di atas morfologi perbukitan maka dilakukan penanaman dengan tujuan sebagai penahan erosi dan juga pencegah longsor yang agar jalur tersebut tudak membahayakan pengguna jalur Lingkar Nagreg yang khususnya ramai saat datang hari libur.

Tebing Beton Penahan Longsor

     Selain dilakukan penghijauan dengan penanaman pohon. Jalur lingkar Nagreg dibangun pula tebing beton pencegah longsor. Hal ini dilakukan karena pembangunan lingkar Nagrek bukan hanya menggunakan teknik PENGERUKAN dan PENIMBUNAN saja pada proses pembuatannya, melainkan dengan memotong bukit juga seperti tampak pada foto di atas.
          Pemotongan bukit ini akan sangat mempengaruhi kondisi batuan, struktur tanah dan juga kesuburan tanah sekitarnya, ini di sebabkan karena pemotongan bukit akan mempengaruhi  aliran air bawah tanah (Base Flow) daerah tersebut. Pembangunan tebing beton di jalur lingkar Nagreg tidak hanya semata-mata bangunan beton rapat pada bangunan umumnya. Melainkan dibuat pula rongga-rongga lubang sebagai jalur keluarnya air tanah yang terdapat dari bukit di atasnya. Karena tanpa pembuatan ronggo-rongga sebagai keluarnya air, massa air yang banyak akan memiliki tekanan yang besar yang akan menyebabkan potensi longsor yang besar.

Foto-foto ini  diambil di Nagreg, Jawa Barat pada tanggal 26 September 2012
  
 Video Paham Posibilis

Oleh  : Sugiyanto Utomo (1006573)
Lagu : Pertempuran Hati-Netral, Aransement-Sahabat Kecil

0 komentar:

Posting Komentar