Oleh Mediawati Dewi Wibowo, Jurusan Pendidikan Geografi UPI 2010 A
Konservasi sungai Citarum menarik untuk dikaji mengingat Sungai Citarum dikabarkan telah dinobatkan menjadi Sungai terkotor di Dunia. Pembuangan sampah sembarangan, erosi yang berlebihan di bagian hulu, limbah pabrik maupun limbah rumah tangga, dll menyebabkan kualitas air sungai Citarum terbilang buruk. Hal ini dapat diamati dari warna sungai yang keruh dan bau yang tidak sedap. Selain kualitas air sungai yang menurun, lebar air sungai pun semakin menyempit begitu pula endapan dasar sungai yang semakin tebal. Hal ini juga mengakibatkan banjir di beberapa titik tempat tertentu karena luas penampang air sungai yang tidak seimbang dengan massa air sungai pada musim penghujan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah kota Bandung telah mencanangkan konservasi sungai dengan melakukan pengerukan dasar sungai dan usaha pelebaran sungai di beberapa titik rawan banjir.Upaya konservasi sungai ini telah dilaksanakan pada tahun 2010 dan ditargetkan selesai pada tahun 2013. Namun, upaya yang dilakukan ini hanyalah upaya jangka pendek karena tidak diimbangi konservasi di daerah hulu yang merupakan daerah resapan air. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk memelihara sungai agar terpelihara dengan baik.
Lokasi : Sungai Citarum
Waktu shooting : 29 September 2012 dan 25 Oktober 2012
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Foto Media Pembelajaran
Gambar : Rumah Susun Sewa (Rusunawa)
Lokasi : Batujajar
Waktu pemotretan : Sabtu, 25 Oktober 2012 Pukul 08.15
Gambaran Umum : Rusunawa di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat ini masih dalam proses dibangun dan sudah memasuki persentase 90% siap ditempati. Rusunawa ini terletak di kawasan industri di Batujajar. Rusunawa ini diperuntukan kepada penduduk dengan penghasilan rendah yang pada umumnya pendatang yang bekerja di kawasan industri dengan biaya sewa yang relatif murah.
Relevansi :
Rusunawa merupakan pola pemukiman yang dibangun secara vertikal. Pola pembangunan vertikal/bertingkat ini merupakan salah satu upaya mengatasi kepadatan penduduk dan penyempitan lahan terbuka. Dengan foto ini, diharapkan dapat memahami bagaimana bentuk pola permukiman vertikal beserta fungsinya berdasarkan konsep keruangan dan kelingkungan.
|
Gambar : Penanaman Cara Strip
Lokasi : Ciwidey
Waktu pemotretan : Sabtu, 25 Oktober 2012 Pukul 09.52
Gambaran Umum : Kawasan pertanian di Ciwidey pada umumnya menggunakan sistem penanaman cara strip yang menyesuaikan dengan garis kontur yang ditanami satu atau beberapa jenis tanaman. Dalam gambar, merupakan contoh penanaman cara strip tanaman padi.
Relevansi :
Penanaman cara strip dengan mengikuti garis kontur merupakan salah satu upaya meminimalisir adanya erosi tanah atau dapat disingkat menjadi konservasi tanah yang bersifat vegetatif. Dengan adanya penanaman strip secara kontur akan mengatasi aliran permukaan (run off) yang berlebihan yang dapat menyebabkan pengikisian tanah. Diharapkan dengan adanya foto penanaman cara strip dengan kontur ini dapat lebih memahami baik dalam visual dan fungsi berdasarkan penalaran yang terlihat dalam bentuk nyata.
|
Gambar : Sistem tumpang sari
Lokasi : Nanjung
Waktu pemotretan : Sabtu, 25 Oktober 2012 Pukul 11.37
Gambaran Umum : Kawasan Nanjung yang memiliki lahan pertanian yang luas, terdapat sistem penanaman pertanian yang beragam salah satunya tumpang sari. Dalam gambar, terlihat tanaman padi dan kacang panjang ditanam secara bersamaan dan beselingan.
Relevansi :
Sistem tumpang sari merupakan salah satu upaya mengatasi erosi dengan cara vegetatif. Selain itu sistem penanaman ini juga dapat memaksimalisasi lahan pertanian yang pada umumnya menanam padi. Produktivitas menjadi beragam dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan adanya foto sistem tumpang sari ini diharapkan dapat memahami bagaimana bentuk dari pencegahan erosi secara vegetatif dan manfaatnya pada aspek kehidupan lainnya.
|
Email : medisong21@yahoo.co.id medi.arsenal@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar