Penjelasan tentang Poster diatas ini, mengenai ajakan marilah kita gunakan energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui seperti halnya Biogas dari kotoran ternak sapi. Energi ini dapat kita temukan banyak di negara kita Indonesia tercinta ini dikarenakan cukup banyaknya sumber-sumber penghasil energi biogas di beberapa daerah. Dan mudah untuk dibuat dan dikembangkan dari yang sederhana sampai yang modern.
2. Movie Maker Terbentuknya Bumi
Film diatas merupakan gambaran umum dan singkat bagaimana proses langit dan bumi terbentuk, tetapi lebih dikhususkan proses terbentuknya bumi dari waktu kewaktu yang sangat panjang sampai keadaan bumi di masa sekarang.
3. Power Point Media Pembelajaran Geografi Tentang Letak Indonesia
Oleh Fajar Ramdhan Gumilar (1002085), Pendidikan geografi UPI 2010 A
Contoh video Desa dan Kota
Video ini menjelaskan tentang perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan
- Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan
kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan
diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis
atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan non alami dbgan gejala-gejala pemusatan penduduk
yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
- Berbeda dengan Kota, Desa merupakan daerah yang memiliki kepadatan
penduduk rendah, bermata pencaharian dibidang agraris, memiliki bangunan
tempat tinggal yang terpencar-pencar, penduduk yang memiliki hubungan
sosial yang sangat tinggi serta bersifat homogen.
Maka video ini menjelaskan sebagian perbedaan antara kota dan desa
Oleh Asep Barkah (1000687), Pendidikan Geografi UPI 2010 A
Video
ini menjelaskan tentang bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi
longsor Penyebab terjadinya tanah lonsor
adalah :
Hujan yaitu ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak
sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan,
intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air
pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat
Lereng terjal yaitu lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar
gaya pendorong
Tanah yang kurang padat dan tebal umumnya tanah liat dengan
ketebalan lebih besar dari 2,5 m dan sudut lereng lebih besar dari 40o akan
berpotensi terjadinya longsor terutama ketika hujan
Batuan
yang kurang kuat umumnya batuan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir
dan campuran pasir, kerekel, dan liat yang kurang kuat
Penggundulan hutan menyebabkan menyebabkan pengikatan air
tanah berkurang sehingga tanah akan mudah terbawa oleh air
Tataguna lahan; lahan sawah yang mempunyai akar yang kurang
kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh
dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
Bahaya longsor dapat dikurangi
dengan menghindarkan pembangunan pada lereng curam dan daerah rawan longsor,
atau dengan memantapkan lereng.Pemantapan lereng itu dapat dilakukan dengan menggunakan
rekayasa teknik sipil dan teknik vegetatif. Penggunaan teknik vegetatif memerlukan
pemilihan jenis tanamannya menjadi kunci penting dalam keberhasilan pencegahan
longsor yang disebakan labilnya lapisan tanah
Batu Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik yang terbentuk dari
pembekuan lava yang keluar ke permukaan bumi saat letusan gunung berapi.
Dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan
pada lingkungan subduksi tektonik di daerah-daerah dengan aktivitas
vulkanik yang tinggi. Nama andesit sendiri diambil dari nama
tempat pertama batu ini ditemukan yaitu di daerah pegunungan Andes,
Amerika Selatan. Nama pegunungan Andes itu diambil sebagai nama batu
tersebut, yaitu andesit dari kata andes.
Batu
andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan
piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak
memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang
batu, meja batu, arca dll.
Batu Alam Andesit adalah jenis batu alam yang mempunyai tingkat
kekerasan (Density) cukup tinggi dan umumnya berwarna gelap/hitam. Zaman seekarang Batu
Andesit dapat diaplikasikan pada dinding maupun lantai baik untuk
interior maupun exterior.
Berikut foto tantang batu andesit...
Bongkahan batu andesit di alam
Bongkahan batu andesit ini masih berada di alam sebelum diangkut ke pabrik - pabrik untuk di potong dan dibentuk manjadi hiasan dengan berbagai motif hias.
Foto ini diambil pada tanggal 6 Oktober 2012, di Gunung Batu, Desa Salawangi Kec. Bantarujeg - Majalengka
Potongan batu andesit di pabrik
Potongan batu andesit di pabrik - pabrik pemotongan, batu - batu ini siap untuk diproses (dipotong segi empat dengan ketebalan antara 1-2 cm dan ukurannya 5 x 20 cm.
Foto ini diambil pada tanggal 6 Oktober 2012, di Desa Salawangi, Kec. Bantarujeg - Majalengka
Hasil pembentukan dan penatahan motif pada batu andesit
Foto ini merupkan hasil proses pengolahan dari mulai pemotongan, pengukuran, dan pembentukan motif.
Foto ini diambil pada tanggal 6 Oktober 2012, di Desa Salawangi, Kec. Bantarujeg - Majalengka
Oleh Panji Yudistira 1005597, Pendidikan Geografi UPI 2010 B
Drainase di daerah curam harus mengikuti kontur tempat, karena apabila tidak mengikuti kontur maka air larian hujan akan tergenang, dengan kata lain air yang melimpah akan merusak daerah sekitar seperti adanya erosi dan pengikisan tanah yang sangat besar, maka sistem drainase di daerah curam harus sangat memperhatiakan kontur tanah agar saat di fungsikan kerusakan lingkungan akan diminimalisir oleh sistem drainase yang baik dan tepat.
sistem drainase di daerah curam haruslah banyak memperhatikan keadaan atau kondisi daerah sekitar, seperti tumbuhan atau vegetasi, karena sistem drainase di daerah curam baiknya ditanami oleh banyak vegetasi di daerah pinggir drainasenya agar penyerapan air larian dan persediaan air tanah di daerah sekitar sangat melimpah dan banjir di daertersebut akan diminimalisir oleh vegetasi - vegetasi yang ada.
Dengan memperhatikan banyak faktor - faktor di atas di dalam pembangunan sistem drainase di daerah curam maka, keselarasan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan akan berjalan secara baik, dengan itu pembangunan akan membawa keseimbangan lingkungan yang memperhatikan ekonomi , sumberdaya manusia dan kelestarian lingkungan.
Oleh Neti Susanti (1000794), Pendidikan Geografi UPI 2010 A
Video ini menggambarkan klasifikasi tanaman berdasarkan Iklim Junghuhn. Lokasi sampel tersebut yaitu di Kab. subang, Jawa Barat.
Judul :
Hutan Hujan Tropis
Lokasi :
Kawasan Konservasi Alam Hutan Bodogol, Gunung Gede Pangrango
Waktu Pemotretan :
Tgl 14 April 2012, Pukul 07.24
Hutan Hujan Tropika
merupakan bioma yang dapat ditemui di wilayah-wilayah sekitar
khatulistiwa yakni pada lintang antara 0° -10° ke utara dan ke selatan termasuk
Indonesia. Hutan ini menjadi rumah bagi jutaan ekosistem karena disini terdapat sinar matahari dan
curah hujan yang cukup yang diperlukan untuk kelangsungan hidup berbagai
ekosistem tersebut.
Judul :
Pengukuran Suhu
Lokasi :
Kebun Teh, Kab. Subang
Waktu Pemotretan :
Tgl 07 Oktober 2012, Pukul 08.01
Menurut
Klasifikasi Iklim Junghuhn Teh merupakan salah satu vegetasi yang menempati
daerah sejuk yakni pada ketinggian 1500-2500 mdpl dengan suhu antara
11,1°-17,1°C, tetapi kenyataannya pada saat ini pengklasifikasian iklim
tersebut kurang tepat untuk di aplikasikan. Salah satu faktor yang
mempengaruhinya yaitu adanya global
warming atau peningkatan suhu di muka bumi.
Judul :
Nelayan Tradisional
Lokasi :
Pantai Pamayang, Kab. Tasikmalaya
Waktu Pemotretan :
Tgl 27 Oktober 2012, Pukul 17.48
Nelayan di
Pantai Pamayang umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional yang hanya
berbekal jala ataupun kecerik sehingga
cara tersebut belum mampu menghasilkam ikan secara optimal dan dianggap belum
mencukupi kebutuhan nelayan sehari-hari. Pengetahuan yang kurang dan modal yang
terbatas merupakan salahsatu faktor yang mengakibatkan nelayan di Pantai
Pamayang ini kurang berkembang.
Oleh Ricky P. Ramadhan (1005495), Pendidikan Geografi UPI 2010 A
1. Video Shooting
LATAR BELAKANG:
Melihat kondisi lingkungan yang masih semrawut, dibutuhkan kesadaran berbagai pihak untuk dapat memperhatikan kondisi lingkungan. selain upaya dari pemerintah untuk dapat membangun kondisi lingkungan hidup lebih baik, perlu juga kita sebagai masyarakat menjaga lingkungan ini agar lebih baik.
DESKRIPSI:
Ide/Video ini merupakan wujud nyata mediasi, publikasi dan persuasi kepada masyarakat agar bersama-sama membangun kesadaran dan kepedulian menjaga lingkungan hidup ini. terdapat beberapa cuplikan perilaku sehari-hari yang sangat simpel yang dapat diaplikasikan di masyarakat sebagai upaya menjaga lingkungan hidup kita.
2. Foto
Menunggu Pelanggan
DESKRIPSI:
Merupakan potret sore hari di Jalan Gegerkalong. memperlihatkan pangkalan ojek termasuk para pengojek yang sedang menunggu pelanggan. kondisi dan situasi seperti ini merupakan bentuk penyesuaian manusia pada lingkungannya. dimana Jalan Gegerkalong yang panjang dan kecil terdapat banyak perumahan. tidak ada angkot yang melintas di daerah tersebut. oleh karena itu peluang sebagai penyedia jasa transportasi (ojek) dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk membantu mobilisasi / transportasi warganya. (Jl. Gegerkalong, Bandung)
Memancing Sampah
DESKRIPSI:
Merupakan potret siang hari di tepi sungai ketika seorang laki-laki paruh baya memancing di pinggir Sungai Cikapundung yang penuh dengan sampah. gambaran ini merupakan contoh dari manusia yang belum bisa beradaptasi dengan lingkungannya. kemungkinan bapak ini ingin terus melakukan hobinya memancing di sungai, namun ia tidak menyadari atau tidak paham dengan kondisi sekitar sungai yang sebetulnya sudah jauh dari syarat hidup ikan. jadi kegiatan bapak ini hanya sia-sia saja. (Jl. Asia Afrika, Bandung)
Hidup dari Sampah
DESKRIPSI:
Merupakan potret siang hari di Daerah Siliwangi dibawah jalan raya. seorang laki-laki sedang memilah sampah. gambar ini merupakan contoh dari penyesuaian hidup masyarakat yang memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk dapat menopang hidupnya. walaupun hidup di daerah kumuh dan mengais sampah, namun ia tetap melakukan pekerjaan tersebut sebagai upayanya untuk terus hidup dan beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitar. (Jl. Siliwangi, Bandung)
Oleh Reni Nurjanah (1006178), Pendidikan Geografi UPI 2010 A
Video ini menampilkan bentukan ornamen-ornamen
yang ada di dalam gua pawon.selain
ornamen, juga menampilkan replika fosil manusia prasejarah.
Gua pawon berada di Desa Gunung Masigit,
Kecamatan Cipatat,. Cipatat sendiri merupakan daerah
kawasan penambangan kapur. khawatir suatu saat gua bersejarah ini
pun dapat terancam tergerus pertambangan.
Judul : Tebing Pasir Pawon
Lokasi : Gua Pawon
Waktu Pemotretan: 14 Oktober 2012
Merupakan foto yang diambil di bawah mulut gua
pawon, foto ini merupakan tebing Pasir pawon . Warnanya
yang putih menunjukan bahwa batuan pembentuknya adalah kapur. Tingginya hampir
700mdpl, padahal dahulunya merupakan laut rendah, tempat berkembangnya terumbu
karang dan makluk-makhluk laut sebelum akhirnya kepulauan kapur itu terangkat kepermukaan
laut karena pergerakan lempeng bumi akhirnya menjadi pegunungan kapur
Rajamandala seperti sekarang.
Judul : Stalaktit
Lokasi : Gua Pawon
Waktu Pemotretan : 14 oktober 2012
Merupakan foto
yang memperlihatkan ada dua mulut gua, hal ini menunjukan begitu banyaknya
kamar-kamar didalamnya. Hal ini meyakinkan para peneliti bahwa gua ini dihuni
oleh manusia prasejarah mulai dari untuk tempat tinggal, memasak bahkan sebagai
pemakaman. tepat diatas mulut gua
tersebut tergantung dengan kokoh stalaktit.
Judul : Tiangan Atau Pilar
Lokasi : Gua Pawon
Waktu Pemotretan : 14 oktober 2012
Merupakan gambar yang berupa tiangan atau
pilar, hal ini terjadi saat stalagmit dan stalaktit menyatu, bisa dibayangkan
berapa waktu yang diperlukan untuk menjadi sebuah tiangan,karena menurut
penelitian pembentukan stalaktit dan stalagmit begitu lambat. Pertambahan
panjang stalaktit hanya 0,2mm per tahun. Tergantung
dengan laju pengendapannya.