1. Video
Judul : Pembentukan Air Terjun
Lokasi : Curug Dago dan Curug Sigey
Waktu : 22 Oktober 2012
Pembentukan air
terjun terbentuk karena aktivitas erosi
dari aliran air, mengalir diatas lapisan batuan bervariasi dari yang memiliki tingkat erosi yang
berbeda. Aliran air yang melintas di atas lapisan batuan lunak akan memiliki
tingkat erosi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan daerah lain dengan lapisan
batuan keras. Kejadian tersebut menyebakan peningkatan kecepatan. Air sungai yang membentuk arus yang lebih cepat
ke arah bawah menuju ke dasar sungai. Seiring
dengan waktu, air sungai tersebut perlahan-lahan membentuk ngarai atau
jurang pada hilir sungai. Formasi tersebut
mengarahkan pembentukan gua dangkal untuk menampung berbagai materi dan air
yang jatuh. Terjadilah pengikisan dasar air terjun oleh abrasi. Akibat proses
tersebut, terbentuk cekungan yang dalam atau sering disebut ngarai.
2. Foto
Judul : Curug Dago
Lokasi : Curug Dago Bandung
Waktu : 22 Oktober 2012
Deskripsi
singkat mengenai foto di atas :
Air terjun dapat terbentuk oleh berbagai
fenomena, Curug atau Air terjun Dago seperti yang ditunjukan foto di atas
adalah karena proses vulkanik, dimana material vulkanik yang di keluarkan oleh
gunung Tangkuban Parahu dan menyebabkan Air Terjun Dago. Curug Dago memiliki
ketinggian terjunan air hanya sekitar 12 m saja dan berada di ketinggian
sekitar 800 m di atas permukaan laut Curug ini terbentuk dari
aliran sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya memasuki kota Bandung. Dengan
lokasinya yang cukup tersembunyi, di daerah Bukit Dago di dalam kawasan Taman
Hutan Raya (THR) Ir H Djuanda, Bandung, dan kurang ditunjang promosi wisata
menyebabkan curug ini kian jarang dikunjungi wisatawan. Kendati demikiani
Curug Dago ini menyimpan jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand. Dimana tak jauh
dari lokasi air terjun, terdapat dua prasasti batu tulis peninggalan sekitar
tahun 1818. Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut konon
merupakan peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII
(Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang pernah berkunjung ke
Curug Dago.
Kini keadaan Curug Dago banyak mengalami perubahan, salah satunya kondisi air sungai yang keruh dan berwarna kecoklatan serta mulai banyaknya sampah yang mengotori aliran sungai. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pemukiman yang berada diatas Curug serta merambahnya pabrik-pabrik pengolahan menyebabkan hutan yang dulunya berfungsi sebagai pelindung ekosistim alam mulai tergerus.
Kini keadaan Curug Dago banyak mengalami perubahan, salah satunya kondisi air sungai yang keruh dan berwarna kecoklatan serta mulai banyaknya sampah yang mengotori aliran sungai. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pemukiman yang berada diatas Curug serta merambahnya pabrik-pabrik pengolahan menyebabkan hutan yang dulunya berfungsi sebagai pelindung ekosistim alam mulai tergerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar